Selasa, 23 September 2014

PERTEMUAN KE-6 SESI 1 LANJUTAN (ETIKA DAN MORAL)

Etika

-menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Disebut juga sebagai “sistem nilai” dalam hidup manusia perseorangan atau hidup bermasyarakat. Misal: Etika orang Jawa yang sopan santun dan ramah.
                                                                     



 pengertian etika menurut :

-KBBI : ilmu tentang apa yg baik dan apa yg buruk dan tt hak dan kewajiban moral      (akhlak)
-ETIKA SEBAGAI ILMU
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
-ETIKA SEBAGAI KODE ETIK
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
-ETIKA SEBAGAI SISTEM NILAI
 Nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat


2 JENIS ETIKA :
  
  ETIKA PERANGAI
  Adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula. berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penilaian perilaku. Contoh: berbusana adat, pergaulan muda-mudi, perkawinan semenda, upacara adat.
ETIKA MORAL
  
 Berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia. Apabila dilanggar timbul kejahatan, yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang disebut moral.Contoh: berkata dan berbuat jujur, menghargai hak orang lain, menghormati orang tua atau guru, membela kebenaran dan keadilan, menyantuni anak yatim-piatu


 OBYEK MATERIAL & OBYEK FORMAL ETIKA 

Objek material = suatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran, suatu hal yang diselidiki, atau suatu hal yang dipelajari. Objek material bisa bersifat konkret atau abstrak.


Objek formal = cara memandang atau meninjau yang dilakukan seorang peneliti/ ilmuwan terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya.
                                
Objek material etika = tingkah laku atau perbuatan manusia (perbuatan yang dilakukan secara sadar dan bebas).


Objek formal etika = kebaikan dan keburukan, bermoral tidak bermoral dari tingkah laku tersebut. (Perbuatan yang dilakukan secara tidak sadar atau tidak bebas, tidak dapat dikenakan penilaian bermoral atau tidak bermoral).
 Berdasarkan Kajian Ilmu:
Etika Normatif: mempelajari secara kritis dan metodis norma-norma yang ada, untuk dapat norma dasar yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka sebagai ilmu, etika bersifat kritis dan metodis. 
Etika Fenomenologis: mempelajari secara kritis dan metodis gejala-gejala moral seperti suara hati kesadaran moral, kebebasan, tanggung jawab, norma-norma, dsb.

SISTEMATIKA ETIKA
De Vos (1987)
 etika deskriptif : 1. Sejarah kesusilaan
                                2. Fenomenologi kesusilaan
etika normatif 
 K bertens
etika : - etika normatif
            - etika deskriptif
             1. Etika umum
             2. Etika khusus mataetika
Franz Magnis-Suseno (1991)
ETIKA:
1. Etika Umum
2. Etika Khusus
   - Etika Individividual
   - Etika Sosial:  - Sikap terhadap sesama
                             - Etika keluarga
                             - Etika profesi:     -biomedis
                             - bisnis
                             - hukum
                             - ilmu pengetahuan
                             - dll
                  - Etika politik
                  - Etika lingkungan hidup
                  - Kritik ideologi-ideologi


ETIKA DESKRIPTIF
Dalam etika deskriptif, etika membahas apa yang dipandangnya.
✔️ Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas. Misalnya: adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan.
✔️ Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu dan kebudayaan atau subkultur tertentu, atau dalam suatu periode sejarah.

ETIKA NORMATIF
  • Etika normatif tidak lagi berbicara tentang gejala-gejala, tetapi tentang apa yang seharusnya dilakukan. Dalam etika normatif, norma-norma dinilai dan sikap manusia ditentukan.
  • Etika normatif berbicara mengenai pelbagai norma yang menuntun tingkah laku manusia. Etika normatif memberikan penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma-norma.

METAETIKA
Meta berasal dari kata Yunani yaitu “melebihi”, “melampaui”,  “setelah”, “di luar”, “tentang”.(metabahasa = bahasa yang dipakai dalam berbicara tentang bahasa).

Kode Etik
Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.

Tujuan Kode Etik 
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.

Aliran dalam etika
▪️eudemonisme ( Yunani : eu + daimon : roh atau semangat yang baik ) pandangan aliran ini menekan bahwa kebaikan tertinggi manusia terletak pada kebahagian atau situasi yang dianggap baik
▪️hedonisme ( Yunani hedone : kenikmatan atau yang menyenangkan ). Kenikmatan dan kesenangan yang menjadi tujuan hidup manusia. Mendewakan dirinya dan segala sesuatu
▪️egoisme : ego dalam bahasa latin yaitu " aku ". Kesenangan dan kebaikan diri sendiri menjadi yang utama
▪️utilitasianisme : lati uti, usus sum: menggunakan atau utilis : yang berguna ) segala sesuatu yang berguna selalu dianggap baik
▪️deontologisme : ( Yunani: deon + logos : ilmu tentang kewajiban moral ) etika kewajiban yang didasarkan pada intuisi manusia tentang prinsip-prinsip moral. ▪️Deontologisme etis : sesuatu tindakan dianggap baik tanpa disangkutkan dengan kebaikan suatu hal
▪️etika situasi  kebenaran suatu tindakan ditemukan dalam situasi konkret individual atau bagaimana situasi tersebut mempengaruhi kesadaran individual.
-Beda etika dengan Hukum

Hukum lebih dikodifikasi daripada etika; etika tidak dikodifikasi.


Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja; etika  

menyangkut juga sikap batin      seseorang.


Sanksi yang berkaitan dengan hukum berlainan dengan sanksi 

yang berkaitan dengan etika (sanksi hukum bisa dipaksakan,  

etika tidak bisa dipaksakan).

-BEDA etika dengan Agama

Etika sebagai cabang filsafat bertitik tolak pada akal 

pikiran, bukan agama.

Etika mendasarkan diri hanya pada argumentasi 

rasional. Agama bertitik tolak     dari wahyu Tuhan 

melalui Kitab Suci.
   
PERSOALAN-PERSOALAN DALAM PRAKTEK ETIKA: 

a.Apa yg dimaksudbaikatauburuksecara moral. 

b.Apa syarat2 sesuatu perbuatan dikatakan baik secara moral? 

c.Bagaimana hubungan antara kebebasan kehendak dengan  

perbuatan susila. 

d.Apa yg dimaksud kesadaran moral? 

e.Bagaimana peranan hati nurani dalam setiap perbuatan  

manusia? 

f.Bagaimana pertimbangan moral berbeda dari dalam  

bergantung pada suatu pertimbangan  yang bukan moral



   KEGIATANkegiatan hari ini sangat menarik dan cukup menegangkan dimana saya dan kelompok saya harus 
menganalisa film dokumenter yang diputarkan sesuai dengan etika-etika yang dipelajari

4 komentar:

Unknown mengatakan...

kreatif nih 85 yaa

Unknown mengatakan...

bagus. 88 yaaa

Unknown mengatakan...

wah jelas banget sih, 85 ya!

Hannauli Risdayanti mengatakan...

75

Posting Komentar