KESESATAN (FALLACIA)
Kesesatan
adalah kesalahan pemikiran dalam logika, bukan salah fakta tapi salah
kesimpulan ketika penalaran yang tidak tepat.
Klasifikasi Kesalahan Penalaran
:
1.
Kesesatan formal : pelanggaran terhadap
kaidah logika. Misalnya kedua premis tidak boleh universal dan harus ada satu
yang particular.
Contoh
:
Semua penodong berwajah seram
Semua penodong berwajah seram
Semua
pengamen berwajah seram
Jadi
semua pengamen adalah penodong
-
Pernyataan diatas salah, karena kedua
premis bersifat universal dibuktikan dengan adanya kata “SEMUA” di kedua premis
2.
Kesesatan Informal : menyangkut
kesesatan dalam bahasa yang disebut dengan kesesatan
diksi. Seperti kata depan yang salah, mengacau posisi subjek atau predikat,
ungkapan yang keliru, amfiboli (sesat karena struktur kalimat bercabang),
kesesatan aksen atau prosodi yaitu sesat karena penekanan yang salah dalam
pembicaraan, kesesatan bentuk pembicaraan yaitu sesat karena menyimpulkan
kesamaan konstruksi juga berlaku bagi yang lain, kesesatan aksiden yaitu
aksidental dikacaukan dengan hal yang hakiki dan kesesatan karena alasan yang
salah.
3.
Kesesatan Presumsi, karena generalisasi
tergesa-gesa, belum tentu (non sequitur), analogi palsu, penalaran melingkar
(petition principia), deduksi cacat dan pikiran simplistic.
4.
Kesesatan Retoris
Eufemisme
atau disfemisme : pembangkang yang dianggap benar disebut reformator. Bila
tidak disenangi maka disebut anggota pemberontak.
Penjelasan
retorik : dia tidak lulus karena tidak teliti mengerjakan soal
Stereotype
: orang jawa penyebar. Orang batak suka menyanyi.
Innuendo
: menyindir halus
Loading
question : pertanyaan penuh muatan
Weaselar
: menunjukkan pembuktian
Downplay
: merendahkan orang dengan cara menyindir
Hiperbola
: membesar-besarkan
Pengandaian
bukti : seperti studi menunjukkan
Dilema
semu: tamu tidak boleh meminum kopi dan susu, tetapi hanya disajikan dua hal
tersebut. Sehingga, serba salah.
Menghindari persoalan
1. Argumentum ad hominem Kesesatan ini terjadi kalau kita berusaha aga orang menerima atau menolak sesuatu usul, tidak berdasarkan alasan penalaran, akan tetapi karena alasan yang berhubungan dengan kepentingan atau keadaan orang yang mengusulkan atau diusuli.
1. Argumentum ad hominem Kesesatan ini terjadi kalau kita berusaha aga orang menerima atau menolak sesuatu usul, tidak berdasarkan alasan penalaran, akan tetapi karena alasan yang berhubungan dengan kepentingan atau keadaan orang yang mengusulkan atau diusuli.
2. Argumentum ad verecundium atau agumentum auctoritaris
Kesesatan ini juga menerima atau menolak sesuatu tidak berdasarkan
nilai penalarannya, akan tetapi karena orang mengemukakannya adalah
orang yang berwibawa, dapat dipercaya, seorang ahli.
3. Argumentum ad baculum
Kesesatan ini timbul kalau penerimaan atau penolakan suatu penalaran didasarkan atas adanya ancaman hukuman.
4. Argumentum ad mistoricordiam
penalaran yang ditujukan untuk menimbulkan belas kasihan agar dapat
diterima disebut argumentum ad mistericordiam. Argumen yang demkian itu
biasanya verhubungan dengan usaha agar sesuatu perbuatan dimaafkan.
5. Argumentum ad populum
Menggugah perusahaan massa pendengar, membangkitkan semangat atau
membakar emosi pendengar agar menerima suatu konklusi tertentu.
6. Kesesatan non causa pro causa
Kesesatan ini terjadi apabila kita menganggap sesuatu sebagai sebab,
padahal sebenarnya bukan sebab, atau bukan sebab yang lengkap.
7. Kesesatan aksidensi
Kesesatan karena aksidensi trjadi kalau kita menerapkan prinsip atau
pernyataan umum kepada peristiwa atau peristiwa-peristiwa tertentu yang
karena keadaannya yang bersifat aksidental menyebabkan penerapan itu
tidak cocok.
8. Kesesatan karena komposisi dan divisi
Ada predikat-predikat yang hanya mengenai individu-individu suatu
kelompok kolektif. Kalau kita menyimpulkan bahwa predikat itu juga
berlaku untuk kelompok kolektif seluruhnya, penalaran kita sesat karena
komposisi.
9. Petitio principii
Kita menggunakan konklusinya atau apa yang hendak kita buktikan itu sebagai premis.
10. Ignoratio
Kesesatan ignoratio elenchi terjadi apabila konklusi yang diturunkan dari premis tidak relevan dengan premis itu.
11. Kesesatan karena pertanyaan yang kompleks
Sebuah pertanyaan atau perintah, sering kali bukan pertanyaan tunggal, yang dapat dijawab dengan tepat dengan stu jawaban, meskipun pertanyaannya berbentuk kalimat tunggal.
12. Argumentum ad ignoratium
Adalah penalaran yang menyimpulkan suatu konklusi atas dasar bahwa negasinya tidak terbukti salah, karena negasinya tidak terbukti bena
10. Ignoratio
Kesesatan ignoratio elenchi terjadi apabila konklusi yang diturunkan dari premis tidak relevan dengan premis itu.
11. Kesesatan karena pertanyaan yang kompleks
Sebuah pertanyaan atau perintah, sering kali bukan pertanyaan tunggal, yang dapat dijawab dengan tepat dengan stu jawaban, meskipun pertanyaannya berbentuk kalimat tunggal.
12. Argumentum ad ignoratium
Adalah penalaran yang menyimpulkan suatu konklusi atas dasar bahwa negasinya tidak terbukti salah, karena negasinya tidak terbukti bena
Sumber : power-poin "kesesatan" fakultas psikologi 2014
Sumber : membaca dri http://ujianpakarif.wordpress.com/silogisme-ii/
2 komentar:
isi blognya udah bagus. tapi agak sedikit gelap warnanya. coba deh warnanya diubah. :)
gue kasih nilai 80 ya :)
kunjungin, komentarin dan kasi saran blog gue jga ya binarpsikologi.blogspot.com
Udah bagus tapi warna nya gelap nih:( coba deh diperbaiki lg yaaa sherly:) 82 nilainya
Posting Komentar